Minggu, 26 April 2009

TELEVISI DIGITAL

Tugas Perkembangan Teknologi Komunikasi
Televisi Digital



Disusun Oleh :
Rosalia Bella (153060269)

Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
2009
Ø Pengertian Televisi Digital
Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi televisi kini jauh lebih berkembang. Sulit membayangkan kehidupan di dunia sekarang tanpa kehadiran pesawat televisi. Sejak pertama kali ditemukan lebih dari 80 tahun silam, perangkat elektronik yang satu ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia. Dengan kemajuan perkembangan dunia elektronik, maka banyak pihak-pihak yang ingin mengembangkan televise digital, seperti banyak para produsen televisi berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas gambar yang ditampilkan pada pesawat televisi produksi mereka. Adapun perkembangan televisi yang awal mulanya berawal dari televisi dengan sistem Analog dan sekarang telah berkembang menjadi televise digital. Sudah saatnya Indonesia masuk dalam era televisi digital. Meskipun televisi digital di Indonesia saat ini mulai dikenalkan secara umum hanya kepada khalayak sasaran tertentu. Walaupun belum begitu populer di Indonesia, keberadaan dari televisi digital telah digunakan oleh 100 juta perumahan dan berbagai hotel-hotel ternama di negara-negara yang telah maju.
Teknologi penyiaran TV digital saat ini telah berkembang selama lebih dari satu dekade. Namun sayangnya, TV digital di Indonesia baru bisa dinikmati melalui satelit. Jadi gambar kualitas tinggi yang jernih sepertinya masih langka untuk bisa dinikmati oleh masyarakat menengah ke bawah dalam waktu dekat ini. Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha untuk mengalokasikan televisi digital agar dapat digunakan oleh 25 stasiun televisi untuk program penyiaran TV digital mereka. Pengujian siaran televisi digital tersebut bekerjasama dengan stasiun TVRI dengan menggunakan teknologi Digital Video Broadcast (DVB) yang diadopsi dari Eropa dengan menggunakan kanal frekuensi 27 dan 34 UHF. Sebuah migrasi siaran secara penuh dari sistem analog ke dalam sistem digital, setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih selama 10 tahun. Oleh karena itu, apabila masyarakat ingin menikmati televisi digital adalah dengan cara memfungsikannya dengan peralatan decoder. Karena pemanfaatan dari televisi digital di Indonesia masih sangat sulit, serta keterbatasan alat yang ada di Indonesia. Akan tetapi, pemerintah Indonesia sedang berusaha dalam memproduksi beberapa perangkat yang dapat mengaktifkan televisi digital tersebut.
Pengertian televisi digital adalah sistem penyiaran televisi yang menggunakan sistem satelit, dimana resolusi memiliki gambar lebih tinggi, dan menghasilkan gambar sejernih DVD. Keunggulan dari sistem TV digital terletak pada kualitas penerimaan yang lebih baik, kebutuhan daya pancar yang lebih kecil, ketahanan terhadap interferensi, dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien. Di samping itu, sistem TV digital memungkinkan pengiriman gambar beresolusi tinggi dengan format high-definition television (HDTV).
Televisi Digital television (DTV) adalah sistem komunikasi untuk menyiarkan atau menerima gambar bergerak dan suara dengan menggunakan sinyal digital, dan kompresi untuk menyebarluaskan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Pengertian TV digital adalah siaran TV yang dipancarkan dengan sistem digital. Lalu, apanya yang digital? Jawabannya adalah pemancar radionya menggunakan teknik modulasi digital, yang berbeda dari teknik modulasi analog. Sementara itu, perangkat pada studio berteknologi digital menggunakan (computerized, seperti audioCD, MP3, WAV, VCD, MPEG, dan DVD). Jadi pada dasarnya, yang berubah di sisi operator hanyalah unit pemancarnya saja. Tetapi pengaruhnya sangat besar, karena sinyal yang dipancarkan berbeda bentuk. Jadi untuk bisa menerima siaran TV digital, semua pelanggan harus memiliki unit penerima yang cocok. Dari sisi teknologi tidak ada persoalan, karena TV digital hanyalah produk kemajuan IPTEK yang bergulir secara alamiah.
Televisi digital merupakan suatu jenis teknologi penyiaran baru melalui udara dan inovatif. Televisi digital memungkinkan stasiun TV menyediakan gambar yang lebih jelas dan lebih baik ketimbang gambar yang ditampilkan pemutar kaset video VHS, kualitas suaranya pun jauh lebih baik, pilihan programnya juga lebih banyak, bebas efek interferensi, dan bintik semut. Televisi digital memungkinkan pula dilakukannya siaran berdefinisi tinggi (HD) bagi pemirsa yang punya pesawat HD dan menyediakan kemampuan interaktif layanan data subtitle lebih baik.
Sejauh ini, TV digital selalu menampilkan kualitas gambar yang unggul, kualitas audio yang baik, dan penerimaan gambar yang lebih baik daripada TV analog. TV Digital di sini bukan berarti pesawat TV-nya yang digital, melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah signal digital, atau yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi digital, lebih menyenangkan untuk dinikmati oleh para penonton, memberikan nilai lebih bagi stasiun televisi, dan production house yang ada, serta bagi pemerintah.

Ø Sistem Televisi Digital
Indonesia Tahun 2017 Memasuki Era Televisi Digital
Indonesia pada tahun 2017 mendatang, diprediksikan akan memasuki era sistem TV digital. Prediksi ini diungkapkan oleh “Bambang Heru Tjahjono, Peneliti Senior Bidang Broadcasting dan Multimedia pada Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT”. Bambang mengungkapkan pendapatnya saat menjadi pembicara pada Bedah Buku Sistem TV Digital dan Prospeknya di Indonesia yang bertempat di ruang Seminar Perpustakaan ITS, Surabaya. Sistem TV digital adalah penyiaran televisi dengan menggunakan sinyal digital. Dalam sistem ini, satu kanal frekuensi bisa digunakan hingga puluhan siaran televisi lain. Berbeda dengan TV analog yang satu kanal frekuensi hanya digunakan untuk satu siaran atau satu program saja. Sistem TV digital menawarkan kualitas gambar yang lebih jernih, dan suara yang nyaman di telinga, seperti yang diharapkan oleh para pemirsa pada umumnya. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa TV digital perlu diaplikasikan pada sistem televisi.
Untuk penerapan sistem siaran televisi digital di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan keputusan yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 27/P/M.Kominfo/8/2008 tentang teknologi digital yang akan digunakan adalah sistem siaran Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) yang telah digunakan oleh banyak negara di Eropa, Australia, dan Asia. Siaran DVB-T mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan siaran TV analog. Siaran TV digital ini tahan terhadap efek interferensi, kualitas gambar yang lebih baik, tidak ada noise (bintik-bintik, semut.), dan penerimaan yang lebih jelas walaupun pada saat mobil sedang bergerak. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, sistem siaran TV digital sangat tepat untuk diimplementasikan di Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan beraneka ragam budayanya.
Masih sulitnya stasiun TV di Indonesia beralih ke sistem digital, hal itu terkait dengan pengadaan teknologinya yang masih mahal, ditambah masyarakat yang masih menggunakan TV yang belum digital, maka harus membeli dekoder (alat penerima) agar bisa menangkap siaran TV Digital. Tapi jika tidak segera beralih ke TV digital, masyarakat di perbatasan akan lebih suka menikmati TV negara tetangga yang pastinya jauh lebih berkualitas, karena sudah menggunakan siaran TV Digital.
Sistem TV Digital adalah penggunaan aplikasi berteknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diuji cobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini, umumnya dilakukan oleh siaran TV secara bersamaan dengan siaran analog sebagai masa transisinya. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikannya. TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi tinggi sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.
Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital
Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia di bagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat, dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya pun memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah (area) penyiaran.
Kualitas Penyiaran TV Digital
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju yang tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang lebih jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Dari sudut pandang penyelenggara penyiaran, sebaiknya segera bersiaplah menerapkan sistem TV digital untuk memenuhi keinginan pemirsanya. Mengingat adanya persaingan merebut hati pemirsa, maka para penyelenggara penyiaran mau tidak mau harus bisa menerima kenyataan untuk bisa beralih ke sistem TV digital. Ini dilakukan agar dapat tetap bertahan. Selain itu, regulasi dari pemerintah juga menentukan saatnya peralihan sistem analog ke TV digital sepenuhnya. Dengan demikian, sebaiknya pemerintah menyadari betul bahwa peralihan ke TV digital bukan lagi menjadi sebuah pilihan tetapi lebih condong pada “keterpaksaan” karena industri penyiaran di Indonesia bukanlah industri yang mandiri dari sisi konten dan infrastrukturnya.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan teknis perlunya penerapan sistemTV digital adalah sebagai berikut :
Sinyal analog sangat rentan terhadap degradasi akibat adanya crosstalk, distorsi linear dan non-linear, signal to noise ratio yang rendah dan sebagainya, yang kesemuanya terakumulasi dan memperburuk kualitas sinyal video dan sulit untuk diperbaiki. Sementara sinyal digital terdiri dari rentetan pulsa-pulsa bertegangan listrik tetap, lebih tahan terhadap gangguan-gangguan dari media rambat maupun dari rangkaian internalnya.
Beberapa stream digital dapat saling disisipkan dengan teknik multiplex sehingga dapat menghemat bandwidth transmisi, menghemat penyimpanan, dan memudahkan pemrosesan sinyal-sinyal tambahan yang berhubungan dengan sinyal video tersebut.
Penerapan kode-kode Forward Error Correction (FEC) akan menjamin keutuhan sinyal sampai di penerima.
Penyimpanan, penundaan, dan manipulasi sinyal lebih mudah dari pada sistem analog.
Penggabungan komputer digital ke dalam lingkungan pertelevisian menjadi sebuah nilai tambah bagi kemudahan pemrosesan dan manipulasi sinyal-sinyal video digital.
Bandwidth dapat dipersempit dengan cara kompresi dan pengurangan elemen-elemen gambar yang berulang dan terprediksi.
Ø Dampak Televisi Digital
ktivitas menonton televisi rupanya tidak dapat ditinggalkan dari kehidupan kita sehari-hari. Beragam acara yang ditawarkan oleh hingar-bingar di televisi membuat kita merasa terhibur dengan sajian yang ada di televisi. Walau kadang televisi memberi pengaruh yang beragam bagi tiap individu, namun televisi tetap menjadi rutinitas dalam mengisi hari-hari kita. Apalagi perkembangan televisi saat ini sudah sangat pesat. Perubahan demi perubahan yang terjadi pada televisi membuat pengoperasian televisi kini menjadi semakin sempurna.
Kebutuhan manusia terhadap mobilitas berkomunikasi dan kebutuhan terhadap pemuasan hiburan yang berkelas dan berteknologi canggih membuat banyak keluarga di Indonesia rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk memiliki peralatan-peralatan digital yang dibutuhkannya. Selain itu, tren menjamurnya gaya hidup digital ini juga didorong oleh gencarnya promosi produk-produk berteknologi digital dari seluruh dunia. Produsen peralatan digital sepertinya tidak ada habisnya memperkenalkan manfaat teknologi terbaru dan tercanggih mereka kepada konsumennya. Maka tidak heran, jika saat ini barang-barang digital dengan merek-merek kelas dunia banyak dijumpai di sudut-sudut ruangan rumah.
Tayangan televisi sudah dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat (di Indonesia dan di seluruh dunia). Televisi saat ini sudah bukan lagi merupakan barang mewah dan bukan lagi sebuah kemajuan teknologi yang membuat orang takjub. Karena televisi kini sudah menjadi konsumsi masyarakat luas, baik di kalangan atas, menengah, hingga kalangan bawah sekalipun. Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi televisi dan program-programnya tentu juga membawa dampak yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat. Bagaimana bisa dikatakan demikian? Hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah masyarakat yang mengkonsumsi televisi sebagai media yang terbilang sudah sangat besar. Televisi menyajikan segala sesuatu yang menarik perhatian pemirsanya. Segala jenis program acara televisi dengan berbagai segmen terdapat di dalamnya. Dari tayangan berbau mistik atau takhayul, kekerasan, tayangan religi, berita, program anak, hingga tayangan bagi orang dewasa yang berbau pornografi (walaupun sudah disensor) termuat dalam siaran televisi.
Di antara berbagai media massa, televisi memainkan peran yang terbesar dalam menyajikan informasi yang tidak layak dan terlalu dini bagi bagi anak-anak usia mereka. Menurut para pakar, televisi berpotensi besar dalam meningkatkan dampak negatif di berbagai lapisan masyarakat, khususnya anak-anak. Memang terdapat usaha untuk menggerakan para orangtua agar mengarahkan anak-anak mereka supaya menonton program-program atau acara televisi yang dikhususkan untuk mereka saja, namun pada prakteknya, sedikit sekali orangtua yang memperhatikan hal ini.
Dampak dari pengaruh tayangan televisi terhadap anak semakin besar. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Anak menjadi lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton acara televisi
Apa yang mereka pelajari selama menonton acara televisi? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu dapat menyelesaikan masalah. Mereka juga akan lebih senang untuk duduk di rumah sembari menonton acara televisi, bukannya bermain di luar dan berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang penting, seperti bagaimana bagaimana cara bergaul dan berinteraksi dengan orang lain.
2. Berpengaruh terhadap sikap
Anak yang terlalu banyak menonton acara televisi, namun belum begitu memiliki daya kritis yang cukup tinggi, besar kemungkinan akan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi. Mereka bisa jadi berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang yang beradegan di layar televisi.
3. Mendorong anak menjadi konsumtif
Anak-anak merupakan target pengiklan yang utama, sehingga mendorong mereka menjadi konsumtif untuk membeli apa yang telah diiklankan di berbagai televisi.
4. Mengurangi semangat belajar
Dampak dari tayangan film di televisi dapat membuat anak menjadi malas belajar.
5. Mengurangi kreativitas
Dengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bergaul, dan berinteraksi dengan teman sebayanya, mereka cenderung menjadi lebih individualistis dan sendiri. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tinggal memencet remote control dan langsung menemukan hiburan di televisi. Sehingga waktu liburan seperti akhir pekan atau libur sekolah, biasanya akan diisi dengan menonton acara TV. Mereka seakan-akan tidak punya pilihan lain karena tidak dibiasakan untuk mencari aktivitas lain yang menyenangkan. Ini membuat anak menjadi tidak kreatif.
6. Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga
Kebanyakan anak menonton TV lebih dari 4 jam sehari, sehingga waktu untuk bersama keluarga biasanya terpotong atau terkalahkan dengan acara TV. 40% keluarga menonton TV sambil menyantap makan malam, yang seharusnya menjadi ajang berbagi cerita bersama anggota keluarganya. Yang lebih memprihatinkan adalah terkadang masing-masing anggota keluarga menonton acara televisi di ruangan rumah yang berbeda. Sehingga hal ini akan merenggangkan hubungan antar anggota keluarga.
7. Matang secara seksual lebih cepat
Pada waktu anak menonton televisi, banyak sekali sekarang tontonan acara di televisi dengan adegan seksual (seperti berciuman, berpelukan, adegan perkosaan, dsb). Sehingga mau tidak mau anak tentu akan menyaksikan hal-hal yang tidak pantas dilihat di usia mereka, dan tentunya ini akan menyebabkan anak menjadi lebih matang secara seksual dan lebih cepat dari seharusnya. Dengan adanya rasa ingin tahu anak yang tinggi, mereka memiliki kecenderungan meniru dan ingin mencoba melakukan apa yang mereka lihat di acara televisi tersebut. Akibatnya seperti yang sering kita lihat sekarang ini, anak menjadi pelaku utama dan sekaligus korban perilaku-perilaku seksual.
Namun tidak semua program yang ditayangkan di acara televisi berdampak negatif bagi masyarakat. Televisi pun mempunyai pengaruh yang baik bagi masyarakat. Karena televisi membuka pemahaman mengenai informasi baru, biasanya terdapat dalam program-program acara seperti berita politik, wisata, kuliner, dsb. Televisi juga memberikan berbagai pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang lain, seperti : pengetahuan tentang kehidupan yang luas, keindahan alam, perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, dan sebagainya.
Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui berbagai dampak serta konsekuensi yang ditimbukan oleh tayangan televisi. Positif atau negatif, baik atau buruknya dampak televisi bergantung pada bagaimana masyarakat menyikapinya. Menimbang segala fakta di atas, pemerintah di berbagai negara hendaknya sadar untuk mengatur industri televisi agar dapat memainkan peran positif dan konstruktif bagi anak-anak dalam meningkatkan kepribadian mereka, demi terciptanya generasi yang sehat dan bangsa yang maju. Hal yang diperlukan adalah kontrol dan perhatian yang serius dari seluruh pihak. Untuk itu, peran orang tua harus dapat mengontrol anak-anaknya saat menyaksikan tayangan televisi.